Monday, November 07, 2005

W-

Ada bunyi khas dalam Bahasa Nias, seperti muncul dalam kata waruwaru (sejenis burung) atau wöröwörö. Bunyi w dalam kata-kata itu beda dengan bunyi w dalam kata-kata bahasa Indonesia. (lihat: artikel Karakter W-w dalam Li Niha ). Dalam Kamus ini, bunyi khas itu dilambangkan dengan w untuk membedakannya dari bunyi w seperti yang dalam Bahasa Indonesia.

wa (1) bahwa. No u’ombakha’ö wa tebai möido. Saya sudah beritahukan bahwa saya tidak bisa pergi. (2) kata yang berfungsi sebagai “penekan”. Hana (wa) simanö ? Mengapa begitu ? Hana (wa) ölau da’ö ? Mengapa engkau berbuat begitu ? Kehadiran “wa” dalam kalimat-kalimat di atas berfungsi untuk “menggarisbawahi” pertanyaan / pernyataan.
wahawaha kb serpihan Wahawaha geu Serpihan kayu.
waruwaru
werewere
widowido kb bulan-bulanan. Böi bali’ögö widowidonia. Jangan biarkan dirimu jadi bulan-bulannya.
wilowilo
wiwi
woyowoyo
wöröwörö kb sisa atau lapisan tipis cairan di dasar wadah
wöwösi kb sesali Böi wöwösi’ö Jangan menyesali diri.
wurawura kb potongan bambu sepanjang sekitar 30 – 40 cm dengan diameter 4 – 5 cm yang dipakai untuk membantu menghidupkan api dengan jalan mengembuskan udara lewat lobangnya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home